Senin, 16 April 2012

BAB 6 : TRANSLASI MATA UANG ASING

TRANSLASI MATA UANG ASING

Pengertian Dan Masalah Translasi

Translasi adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang asing lainnya untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada para pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global.

Convenience Translation adalah perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada translasi saham asing dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan atau ingin mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang saham asing.

Masalah translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.

Perbedaan Translasi Dan Konversi Antar Mata Uang Asing.

Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.

Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya. Mata uang Negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional.

Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau swap. Mata uang yang dibeli atau dijual pada spot umumnya harus dikirimkan secepatnya, yaitu dalam waktu 2 hari kerja. Kurs pasar spot dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan suku bunga nasional dan ekspektasi terhadap arah nilai tukar di masa mendatang. Transaksi pada pasar forward adalah perjanjian untuk melakukan pertukaran suatu mata uang dengan jumlah tertentu ke dalam mata uang lain pada suatu tanggal di masa depan. Kuotasi pada pasar forward dinyatakan dengan diskonto atau premium dari kurs spot.

Transaksi swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot atau pembelian forward, atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambil keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu Negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.

Ada Dua Proses Tahap Translasi :

1. Translasi dari source-code ke intermediate-code.

2. Translasi dari intermediate-code ke executable-code.

Variasi Pendekatan Translasi

Pendekatan translasi program komputer dalam bentuk source-code ke executable-code :

1. Full-interpretation. Translasi dari source-code langsung ke executable-code dengan menggunakan sat tahap saja.

2. Mixed. Translasi dari source-code ke intermediate-code bersifat compile (dihasilkan output file). Translasi dari intermediate-code ke executable-code bersifat interpret (tidak dihasilkan output file).

3. Full-compilation. Translasi dari source-code ke intermediate-code bersifat compile (output file ada). Translasi dari intermediate-code ke executable-code bersifat compile juga (output file ada). Kata ‘compile’ dipakai sebagai istilah translasi yang menghasilkan output file . Untuk selanjutnya, kata compile bermakna ‘translasi dari source-code ke intermediate-code (yang menghasilkan output file)’.

Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Kurs yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik:

1. Kurs saat ini yaitu kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.

2. Kurs historis yaitu kurs yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali

didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama muncul.

3. Kurs rata-rata yaitu rata-rata kurs historis dengan kurs saat ini.

Cara untuk membukukan keuntungan dan kerugian transaksi :

a. Perspektif transaksi tunggal => penyesuaian nilai tukar dimasukkan sebagai penyesuaian

terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya

merupakan kejadian tunggal.

b. Perspektif transaksi ganda => mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan

yang memberikan.

Translasi Mata Uang Asing

a. Metode Nilai Tukar Tunggal (metode kurs saat ini)

Mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau harga saat ini terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.

b. Metode Nilai Tukar Ganda (mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis)

1. Metode current-noncurrent

Aset lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis. Item-item laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan. Kelemahan : sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan definisi current dan non current merupakan klasifikasi bukan justifikasi konseptual pada nilai tukar yang digunakan dalam translasi mata uang asing.

2. Metode moneter-nonmoneter

Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini dan dinilai sebagai risiko nilai tukar Item non moneter ditranslasikan dalam kurs historis. Kelemahan : moneter dan non moneter merupakan skema klasifikasi yang mengarah pada hasil yang kurang baik.

3. Metode temporal

Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode tidak mengubah atribut suatu pos yang diukur, malainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan penilaian sesungguhnya.

Metode ini merupakan modifikasi dari metode moneter/non moneter. Perbedaannya, dalam metode moneter/non moneter, persediaan (inventory) selalu dikonversi dengan kurs histories. Sedang dalam metode temporal, persediaan umumnya dikonversi dengan kurs histories, namun bisa saja dikonversi dengan kurs saat ini apabila persediaan tersebut dicatat dalam neraca dengan nilai pasarnya. Secara teoritis, metode temporal lebih menekankan pada evalusai biaya (histories ataukah pasar).

4. Metode Current rate

Metode ini merupakan metode yang paling mudah karena semua pos neraca dan laba/rugi dikonversi dengan kurs saat ini. Metode ini direkomendasi oleh Ikatan Akuntan Inggris, Skotlandia, dan Wales, serta secara luas digunakan oleh perusahaan-perusahaan Inggris. Dengan metode ini, bila asset yang didenominasi dalam valas melebihi kewajiban dalam valas, suatu devalusai akan menghasilkan kerugian. Variasi dari metode ini adalah mengkonversi semua asset dan kewajiban, kecuali asset tetap bersih yang dinyatakan dengan kurs saat ini.

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing

1. Penangguhan : penyesuaian translasi mata uang asing diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian penggabungan modal.

2. Penangguhan dan amortisasi : menangguhkan keuntungan dan kerugian secara mengamortisasi penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait.

3. Penangguhan sebagian : mengakui kerugian segera saat terjadinya, akan tetapi mengakui keuntungan hanya jika terealisasi saja

4. Tidak ada penangguhan.

Pengaruh Metode Translasi Mata Uang Asing Terhadap Laporan Keuangan.

Ketiga nilai tukar berikut ini digunakan ketika melakukan translasi saldo dalam mata uang asing menjadi mata uang domestic. Pertama, kurs ini adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan. Kedua, kurs histories adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi. Terakhir, kurs rata-rata yaitu rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar histories. Pengaruh penggunaan kurs nilai tukar histories dibandingkan dengan kurs nilai tukar kini terhadap laporan keuangan ketika digunakan sebagai koofisien translasi mata uang asing. Kurs nilai tukar histories umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestic.

Pengembangan Akuntansi Masalah Translasi Mata Uang Asing

- Pra 1965 : metode current-non current serta keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan.

- 1965-1975 : pengecualian khusus metode current-non current dimana persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis.

- 1975-1781 : FAS No. 8 yaitu memasukkan unsur-unsur GAAP AS dengan menerima metode kurs sementara dimana keuntungan dan kerugian transaksi harus diakui dalam pendapatan saat periode perubahan kurs.

- 1981 – sekarang : FAS No. 52 mengenai translasi saat mata uang lokal adalah mata uang fungsional, translasi saat mata uang induk perusahaan adalah mata uang fungsional dan translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.

Permasalahan Perhitungan

- Perspektif Laporan : FAS No. 52 tidak konsisten dengan teori konsolidasi.

- Harga Perolehan : mentranslasikan neraca berdasarkan harga perolehan dengan nilai tukar saat ini tidak menghasilkan harga perolehan ataupun nilai lancar.

- Konsep Pendapatan : penyesuaian dibuat berhungan langsung dengan ekuitas pemegang saham, tidak dihitung dalam laporan laba-rugi.

- Laba Terkelola : translasi mata uang asing memberi peluang untuk mengelola laba.

Hubungan Translasi Mata Uang Asing Dengan Inflasi

Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.

FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.

Translasi Mata Uang Asing Di Berbagai Negara

- Inggris : laporan keuangan harus disesuaikan terlebih dahulu pada level harga saat itu lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini.

- Amerika Serikat : metode kurs sementara.

- Jepang : kurs saat ini pada semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang saham.

Sumber :

- http://irsan90.wordpress.com/2012/03/26/translasi-mata-uang-asing/

- http://musthika-aksara.blogspot.com/2012/01/translasi-mata-uang-asing.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Irsalina Kinanti Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by faris vio Templates Image by vio's Notez